Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
White Crime    
Kejati Kalimantan Barat
Kejati Kalbar Penjarakan 2 Tersangka Korupsi SPK Fiktif Senilai Rp 8,2 M
2021-08-26 21:40:16
 

Kajati Kalbar Dr Masyhudi SH MH pada saat memberikan siaran pers (Foto: Istimewa)
 
JAKARTA, Berita HUKUM - Tim penyidik Kejaksaan Tinggi (Kejati) Kalimantan Barat (Kalbar) kembali melakukan upaya penegakan hukum, setelah memiliki dua alat bukti, untuk menetapkan dua orang tersangka kredit fiktif perbankan. Kedua tersangka yakni Ahmad Bin Mahmud dan Uray Nurdin akhirnya dijebloskan ke penjara.

"Ada dua orang yang diduga melakukan kejahatan tindak pidana korupsi dengan cara masing-masing tersangka yaitu menandatangani SPK yang isinya direkayasa/fiktif," ujar Kajati Kalbar Dr Masyhudi, SH, MH dalam siaran persnya yang diterima BeritaHUKUM.com di Jakarta, pada, Kamis (26/8).

Menurut Masyhudi kedua tersangka ditahan karena mendatangani SPK fiktif, seolah-olah telah terjadi proses pengadaan barang atau jasa tanpa melalui lelang atau tender karena dilakukan dengan cara penunjukan langsung (PL).

"Padahal proses tersebut tidak pernah dilaksanakan," kata Masyhudi seraya mengatakan akibat perbuatan kedua tersangka tersebut menimbulkan kerugian negara sebesar Rp8,2 miliar.

Namun, berkat kepiawaian Masyhudi, dibawah Komandonya tim penyidik Kejati Kalbar bergerak cepat. Hal itu terbukti, karena pihaknya telah berhasil melakukan pemulihan kerugian negara sebesar Rp3,3 miliar, yang dititipkan ke Bank Mandiri.

IIronisnya mbuh Masyhudi, walaupun kedua tersangka ini telah menerima dana kredit pengadaan baran dan jasa (KPBJ) senilai Rp358,5 juta, namun hingga kini uangnya belum dikembalikan, sehingga mengakibatkan kerugian keuangan negara. Oleh sebab itu keduanya ditahan.

"Kedua tersangka lansung ditahan selama 20 hari. Perkara tersebut akan segera diselesaikan dan akan dilimpahkan ke Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Pontianak jika penyidikan telah selesai dalam waktu dekat," imbuhnya.

Karena tujuannya ungkap Masyhudi dengan dilakukan penahanan, berarti penegakan hukum telah kami lakukan secara tegas tanpa pandang bulu. Dengan demikian diharapkan pelayanan di perbankan semakin dipercaya,
sehingga kedepan peluang ekonomi semakin membaik.

"Dengan penegakan hukum ini diharapkan kondisi Perbankan semakin kondusif dan membaik agar kondisi keuangan negara Indonesia khususnya daerah Kalbar semakin sehat kondisi keuangannya," pungkasnya.(bh/ams)



 
   Berita Terkait > Kejati Kalimantan Barat
 
  Kejati Kalbar Tahan 3 Tersangka Korupsi Pembangunan Ruko Perumnas
  Tim Tabur Tangkap Buronan Kejati Kalbar di Klaten
  Jumat Barokah, Kejati Kalbar Bersama IAD Bagi-bagi Uang dan Voucher BBM
  Setelah WBK, Kejati Kalbar Optimis Raih Predikat WBBM
  Kejati Kalbar Penjarakan 2 Tersangka Korupsi SPK Fiktif Senilai Rp 8,2 M
 
ads1

  Berita Utama
Mengapa Dulu Saya Bela Jokowi Lalu Mengkritisi?

Mudik Lebaran 2024, Korlantas: 429 Orang Meninggal Akibat Kecelakaan

Kapan Idul Fitri 2024? Muhammadiyah Tetapkan 1 Syawal 10 April, Ini Versi NU dan Pemerintah

Refly Harun: 6 Ahli yang Disodorkan Pihak Terkait di MK Rontok Semua

 

ads2

  Berita Terkini
 
Mengapa Dulu Saya Bela Jokowi Lalu Mengkritisi?

5 Oknum Anggota Polri Ditangkap di Depok, Diduga Konsumsi Sabu

Mardani: Hak Angket Pemilu 2024 Bakal Bikin Rezim Tak Bisa Tidur

Hasto Ungkap Pertimbangan PDIP untuk Ajukan Hak Angket

Beredar 'Bocoran' Putusan Pilpres di Medsos, MK: Bukan dari Kami

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2